Pada suatu hari, hiduplah seekor
Burung Merpati dan Bunga Mawar Putih. Sang Merpati sangat mencintai
bunga Mawar Putih. Tak lama ia menyatakan cintanya pada Mawar Putih.
Katanya ”Mawar Putih, aku sangat mencintaimu, maukah engkau menjadi pendamping hidupku?” Mawar Putih menjawab, ”Maaf, aku tidak mencintaimu.”
Sang Merpati pun sedih mendengar
jawaban sang Mawar Putih. Tapi ia tidak mau menyerah begitu saja.
Keesokan harinya sang Merpati pun pergi lagi untuk menemui sang Mawar
Putih. Sang Merpati pun berkata lagi, ”Mawar Putih, aku sangat mencintaimu.” Dan lagi-lagi Bunga Mawar Putih menjawab dengan jawaban yang sama,"Aku tidak mencintaimu."
Burung Merpati pun kembali sedih
dan terbang kembali meninggalkan sang Bunga Mawar Putih. Sang Merpati
pun tetap tidak mau menyerah, ia terus berjuang untuk membuktikan dan
menyatakan cintanya pada Mawar Putih.
Keesokan harinya ia pun terbang kembali lagi menemui Mawar Putih. Merpati berkata, "Mawar Putih, aku sangat mencintaimu. Benar-benar mencintaimu." Karena kesal, Mawar Putih pun berkata, "Aku akan mencintaimu jika nanti aku sudah berubah menjadi merah." Sang Merpati pun bingung dengan perkataan sang Mawar Putih lalu pergi pamit dan terbang lagi meninggalkan Mawar Putih.
Lalu keesokan harinya sang Merpati pergi lagi menemui sang Mawar Putih. Sang Merpati berkata, "Aku mencintaimu, dan kini aku akan merubahmu menjadi merah."
Tiba-tiba
sang Merpati pun memotong sayapnya sendiri dan mencucurkan darahnya
diatas kelopak sang Mawar Putih. Kini Bunga Mawar Putih pun berubah
menjadi Merah!! Sang Bunga Mawar Putih pun sadar betapa besar dan
tulusnya cinta sang Burung Merpati terhadapnya. Ingin sekali ia
menyatakan cintanya pada sang Merpati, namun Terlambat! Sang Burung
Merpati telah tiada. Kini Mawar Putih pun menangis dan menyesal.
Berbahagialah dia yang mendapatkan cinta tulus dari seseorang bukan
karena rupa dan harta, tetapi dari kekayaan hatinya. Jangan pernah
menyia-nyiakan cinta atau kamu akan jauh lebih kehilangan dia setelah
mengetahui bahwa sebenarnya kamu tlah mencintainya.
Semoga cerita diatas bisa menjadi renungan bagi kita semu
Posting Komentar